Saya baru saja membaca berita yang cukup menarik dan mungkin sedikit menggelitik, terutama di tengah fenomena umum di kalangan pejabat kita. Biasanya, kalau ada laporan harta kekayaan pejabat yang jadi sorotan, itu karena kekayaannya melonjak drastis, apalagi menjelang akhir masa jabatan. Tapi cerita Arif Sugiyanto, Bupati Kebumen, justru berkebalikan. Bayangkan, di tengah arus pejabat yang hartanya meroket, kekayaan Arif malah menyusut drastis, sampai Rp5,9 miliar dalam waktu empat tahun. Ini jelas bukan hal yang biasa.

Sejak pertama kali menjabat sebagai Wakil Bupati pada 2019, harta Arif yang awalnya Rp22,5 miliar terus turun setiap tahun hingga akhirnya pada laporan terakhir di 2023, kekayaannya tersisa Rp16,6 miliar. Kalau tren ini terus berlanjut, bisa-bisa Arif akan mencatatkan rekor MURI sebagai pejabat yang hartanya paling banyak merosot di akhir masa jabatan. Lucunya, hal ini berbanding terbalik dengan sejumlah pejabat lain yang di akhir masa jabatannya malah bisa membangun rumah mewah atau koleksi mobil sport baru.

Saat ditanya soal penyusutan ini, Arif dengan santai menjelaskan bahwa sebagian besar kekayaannya dipakai untuk kegiatan operasional selama ia menjabat. Tapi yang paling mencengangkan, ia mengaku tidak mengambil gajinya sebagai Bupati! Gaji tersebut justru ia sumbangkan untuk masyarakat, termasuk untuk bantuan sarana prasarana hingga donasi ke Palestina. “Kas uang saya memang saya pakai untuk operasional. Gaji nggak saya ambil, saya berikan ke masyarakat,” katanya. Nah, pejabat model begini yang mungkin jadi “fenomena langka” di negeri ini.

Dengan kekayaan yang terus menurun setiap tahunnya, Arif tetap menjalankan tugasnya dengan semangat pengabdian. Baginya, pengabdian butuh pengorbanan, termasuk dalam bentuk finansial. Ia bahkan menyebut, “Kita bukan bicara soal untung rugi. Ini adalah wujud dari pengabdian.”

Seandainya ada MURI untuk kategori “Pejabat dengan Harta Kekayaan yang Paling Banyak Menyusut di Akhir Jabatan,” Arif Sugiyanto mungkin akan jadi pemenangnya. Siapa tahu, suatu saat nanti, penghargaan itu akan ada. Karena di saat banyak pejabat sibuk menjaga saldo rekening, Arif malah sibuk memastikan ia meninggalkan jejak yang berarti bagi masyarakat Kebumen.

Sumber:  tvonenews.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *